Pisau Berukir

Entah aku yang bego atau emang udah tulisan. Aku anggap sobat kental itu merupakan sesuatu yang terbaik. Ternyata aku salah..banyak kejadian-kejadian yang bikin aku terbelalak mataku . mungkin sangking kuatnya rasa kaget itu menjadi kafein pembunuh buat aku, yup! Insomnia membunuhku secara perlahan. Hufff, Tak terlepas dari itu, aku mencoba menjadi terbaik sebagai seorang sahabat kental walau aku sekarang tidak berada di negeriku sendiri, aku selalu menanyakan gimana kabarnya? dan bla bla. Terbelah dari rasa kesunyian..aku ingin lagi menyapa..hai teman..apakabar dirimu disana..kapan kita berdansa lagi, kapan kita membuka kelopak mata sampai merah dan diakhiri dengan tawa dan canda sebagai sobat kental.

Yahh..inilah hidup,aku kehilangan perangai sahabat terbaikku, lebih menyakitkan dari kehilangan pacar. Teman aku tahu kamu dalam kesulitan, dan aku mencoba mencari sesuatu yang segar untuk kamu hirup wahai sahabatku..walau dengan kata " haiii, semangattt !!!" .
Disini aku punya banyak sekali teman baru . Tapi sobat, aku gak pernah melupakan kalian, aku anggap sebagai saudara sendiri. tapi sekali lagi aku salah..maafkan sobat..aku masih jecke yang seperti dulu kala, tapi apakah keadaan benar benar menyulap kalian untuk merubah perangai image kalian sebagai sobat kental di otakku. Aku tertegun semalaman suntuk, terperanjat dari ketidakpercayaan apa yang telah kamu lakukan. Oh my god!!! pisau itu terlalu sakit kamu tusukkan dari belakang sobat. Mungkinkah aku pernah melakukan kesalahan ?? kalo iya, aku akan memperbaiki kalau ada kesalahan yang buat kamu sakit wahai sobat kental.

Teman walau dalam keadaan apapun. Aku masih Jecke yang dahulu...